Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB, Wapres JK: Dunia Membutuhkan Kemitraan Global Sejati

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Jum'at, 22 September 2017 |10:46 WIB
Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB, Wapres JK: Dunia Membutuhkan Kemitraan Global Sejati
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: UN.org)
A
A
A

NEW YORK - Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla menyampaikan poin penting untuk mencapai perdamaian dunia dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Poin penting tersebut disampaikan sesuai dengan tema sidang yang ke-72 kali ini yaitu 'Peace and a Decent Life for All on a Sustainable Planet.'

Poin penting untuk mencapai perdamaian menurut pria yang akrab disapa JK itu meliputi dialog, inklusivitas, penyelesaian sengketa damai tanpa penggunaan kekerasan. Selain itu, Wapres JK secara tegas menyatakan dukungan Indonesia terhadap reformasi PBB.

"Perdamaian tidak pernah diberikan. Perdamaian harus dikembangkan dan dipelihara melalui inklusivitas, penyelesaian sengketa damai tanpa penggunaan kekerasan dialog. Yang penting kita harus mengembangkan PBB sebagai institusi global yang kuat yang menekankan pada pemeliharaan perdamaian, keamanan dan stabilitas," ujar Wapres Jusuf Kalla sebagaimana dinukil dari UN.org, Jumat (22/9/2017).

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Pencalonan Indonesia Sebagai DK PBB adalah Tugas Konstitusional

Baca Juga: Ini Jadwal Wapres JK di Sidang Majelis Umum PBB

JK menambahkan, tentang pentingnya sinergi dalam mempertahankan perdamaian dan rencana pembangunan di masa depan. Pria berusia 75 tahun itu menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas harus diupayakan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Terkait perdamaian dan keamanan menurut JK, dunia kini membutuhkan kemitraan global untuk memerangi memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme kekerasan sebagai poin utama yang paling penting. Ia menilai akar penyebab terorisme di antaranya kemiskinan, buta huruf dan pengangguran harus terlebih dulu ditangani untuk menangkal aksi kejahatan tersebut.

"Dunia membutuhkan kemitraan yang kuat atau kemitraan global sejati," imbuh JK.

Menutup pidatonya, JK menekankan jika masalah terorisme harus diselesaikan dengan melalui cara kombinasi 'hard' dan 'soft' yakni berupa memperkuat peraturan perundangan dan mendorong keterlibatan masyarakat. Di sela memimpin delegasi Republik Indonesia mengikuti Sidang Majelis Umum PBB, Wapres JK menyempatkan mengunjungi Museum Tragedi Penyerangan Menara Kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat, Kamis 21 September 2017.

Baca Juga: Kunjungi Museum Tragedi WTC 11 September, Begini Kata Wapres JK

Baca Juga: Hadiri Sidang Majelis Umum PBB, Wapres Jusuf Kalla Kampanyekan Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan

Wapres bersama rombongan akhirnya naik ke lantai 102 Gedung One World Centre dimana dilakukan pemutaran film berdurasi lima menit yang menceritakan tragedi 11 September. Tragedi itu terjadi pada Selasa tanggal 11 September 2001 pukul 08.45 waktu setempat itu diketahui merupakan salah aksi terorisme di mana sekelompok pembajak dari militan Al Qaeda telah menyusup ke dalam empat penerbangan sipil AS dan membajak pesawat-pesawat tersebut.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement