Ia menuduh negara-negara tersebut ditipu oleh individu dengan agenda separatis untuk mengeksploitasi isu kemanusiaan di forum Sidang Majelis Umum PBB. Sebab, jika memang isu kemanusiaan adalah intinya, maka sudah seharusnya diangkat di forum yang lebih tepat, yakni saat review periodik terhadap Indonesia di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa, Swiss.
BACA JUGA: Ini Pidato Diplomat Cantik Nara Rakhmatia yang Menampar 6 Pemimpin Dunia
Apabila memang Indonesia memiliki rahasia, tentu di zaman keterbukaan teknologi seperti sekarang, semua orang sudah pasti akan tahu. Nuran balik mengatakan bahwa Indonesia tidak mengerti bagaimana bisa negara-negara tersebut terus mendukung aksi separatis di negara lain.
“Indonesia tidak dapat memahami, bagaimana negara-negara ini terus mendukung aktivitas separatis di negara lain. Atau mungkin ini cara untuk menyembunyikan problem di dalam negeri? Apakah catatan HAM negara-negara ini bersih?” tandas Ainan Nuran dengan nada suara meninggi.
BACA JUGA: Perjalanan Nara Rakhmatia hingga Jadi Diplomat Muda Membanggakan di Sidang PBB
Indonesia dengan tegas menolak segala tuduhan itu. Sebab, tuduhan semacam itu melanggar prinsip-prinsip yang tertuang dalam piagam PBB. Indonesia juga tidak ingin hal ini terus berlanjut. Mengakhiri pidatonya, Ainan Nuran mengungkapkan sebuah peribahasa dalam bahasa Indonesia.
“Bapak Presiden, saya ingin menutup hak berbicara ini dengan mengutip peribahasa di Indonesia yang berbunyi, ‘Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.’ Terima kasih,” tutup sang diplomat.
(Wikanto Arungbudoyo)