Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sempat Nyatakan Dukungan, PM Israel Klaim Tidak Terlibat dalam Referendum Kurdi

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Minggu, 01 Oktober 2017 |18:17 WIB
Sempat Nyatakan Dukungan, PM Israel Klaim Tidak Terlibat dalam Referendum Kurdi
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Gali Tibbon/Pool/Reuters)
A
A
A

TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dengan tegas bahwa Israel tidak terlibat dalam Referendum Kurdi. Hal tersebut ia ungkapkan beberapa jam setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim bahwa Badan Intelijen Israel Mossad ikut campur dalam referendum yang dilaksanakan pada 25 September tersebut.

"Israel tidak berperan dalam Refrendum Kurdi, kami hanya bersimpati secara mendalam yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi untuk orang-orang Kurdi dan aspirasi mereka," kata Netanyahu dalam sebuah pertemuan dilansir dari Hareetz, Minggu (1/10/2017).

Netanyahu adalah satu-satunya pemimpin yang mendukung kemerdekaan Kurdi. Menjelang pemungutan suara kemerdekaan, Netanyahu mengatakan bahwa Israel mendukung upaya sah orang-orang Kurdi untuk mencapai keadaan yang mereka inginkan.

BACA JUGA: Wah! Akui Punya Kepentingan, Israel Dukung Kurdi Merdeka dari Irak

Dalam kesempatan lain, Erdogan mengatakan bahwa bendera Israel dilambaikan saat pendeklarasian suara "ya" untuk kemerdekaan Kurdi merupakan bukti keterlibatan Israel.

"Ini menunjukkan satu hal, bahwa pemerintahan ini (kepemimpinan Kurdi di Irak utara) memiliki sejarah dengan Mossad, mereka saling bahu-membahu," ungkap Presiden Erdogan.

Sekadar diketahui, PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dukungannya untuk menciptakan negara Kurdi. Berbicara kepada sebuah delegasi dari 33 anggota Kongres AS pada Agustus, Netanyahu mengatakan bahwa dia memiliki sikap positif tentang kemerdakan Kurdi di beberapa wilayah di Irak.

BACA JUGA: Nah! Wapres Irak Anggap Kemerdekaan Kurdi Akan Memunculkan Israel Kedua

Selain itu, 3 tahun yang lalu, PM Netanyahu juga menyatakan dukungannya untuk kemerdekaan Kurdi di Irak utara.

"Kami perlu mendukung aspirasi Kurdi untuk kemerdekaan. Mereka berhak mendapatkannya,” kata Netanyahu dalam sebuah pidato di Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv.

Wakil Presiden Irak Nouri al-Maliki menyebut jika Kurdi merdeka berarti membiarkan kemunculan Israel kedua. Maliki menegaskan, Baghdad tidak akan membiarkan referendum kemerdekaan Kurdistan berjalan.

”Kami tidak akan mengizinkan pembentukan Israel lain di Irak utara,” tukas Maliki, menyusul sebuah pertemuan dengan diplomat Amerika Serikat (AS) di Irak.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement