Sekadar diketahui, meski mengaku prihatin, Suu Kyi tidak secara terang-terangan menyatakan adanya peran militer dalam aksi kekerasan terhadap etnis minoritas Rohingya di Rakhine.
Sejumlah pihak pun mengkritisi pidato Aung San Suu Kyi yang disampaikan pada Senin 18 September. Mereka menyatakan agar Suu Kyi tidak membutakan mata terhadap krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine yang telah memaksa lebih dari 400 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)