Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

OKEZONE STORY: Perayaan Saturnalia di Romawi, Saat Para Tuan Bertukar Tempat dengan Budak Mereka

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2017 |08:16 WIB
OKEZONE STORY: Perayaan Saturnalia di Romawi, Saat Para Tuan Bertukar Tempat dengan Budak Mereka
Perayaan Saturnalia. (Foto: The Vintage News)
A
A
A

Diperlakukan setara dengan tuan mereka, para budak diizinkan mengenakan topi pileus yang merupakan tanda seorang budak yang dibebaskan. Sebagai warga yang bebas, para pelayan Romawi juga diizinkan untuk mabuk dan berjudi selama perayaan Saturnalia. Duduk di meja bersama dengan majikan mereka, para budak akan memiliki beberapa hari ini untuk merasa seperti tuan.

Durasi perayaan Saturnalia tidak selalu sama tiap tahunnya. Dimulai sebagai hari libur satu hari, kemudian diperpanjang menjadi tiga hari, lima hari, dan pada periode tertentu, festival akan berlangsung selama seminggu penuh. Perayaan publik pertama Saturnalia diadakan pada 497 SM saat pembangunan Kuil Saturnus di Roma selesai. Beberapa sejarawan mengatakan bahwa Saturnalia hadir sebelum Natal dan cara perayaannya pun hampir mirip.

Beberapa kemiripan memang ada, seperti bertukar hadiah. Ada pula yang mengatakan bahwa asal mula tawa khas Sinterklas yaitu "ho, ho, ho" berasal dari cara pujian terhadap Saturnus yaitu "Io" yang digunakan selama Saturnalia. Satu hal yang pasti, Roma mulai merayakan Natal pada 25 Desember, saat perayaan Saturnalia akan berakhir. Perayaan Natal dimulai pada 312 M setelah Kaisar Konstantin mulai menganut agama Kristen. Sayangnya, kebiasaan memiliki budak kembali muncul saat Saturnalia berakhir, meninggalkan titik gelap sejarah peradaban Romawi yang agung.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement