COX’S BAZAR - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada mengatakan sebanyak 100.000 Muslim Rohingya telah berkumpul di dekat perbatasan Myanmar untuk bergabung dengan 515.000 pengungsi yang telah melarikan diri ke Bangladesh terlebih dahulu.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Juru bicara organisasi PBB, Joel Millman, yang mengatakan sekira 2.000 pendatang baru per hari saat ini tercatat di kota pesisir Bolex, Cox's Bazar.
"Ribuan pengungsi baru menunggu untuk melintasi perbatasan dari Buthidaung, sebuah kota di negara bagian Rakhine yang bergolak di Myanmar, '' katanya, mengutip pengamat di daerah tersebut, dilansir dari Vanguard, Jumat (6/10/2017).
Eksodus dari Myanmar ke Bangladesh dimulai pada akhir Agustus, setelah gerilyawan Rohingya menyerang pos polisi di Rakhine dan memicu operasi keamanan besar oleh junta militer Myanmar. Berbagai pejabat dan badan PBB telah menyatakan kekhawatiran atas pelanggaran yang diduga dilakukan sebagai bagian dari operasi ini, termasuk tindakan genosida, pembunuhan, pemerkosaan, dan pemindahan paksa.
"PBB telah mengajukan dana USD430 juta untuk meningkatkan upaya bantuan pengungsi Rohingya di Bangladesh. Banyak dari mereka yang tiba di Cox's Bazar kekurangan gizi, lebih dari 200.000 orang membutuhkan bantuan makanan, termasuk 145.000 anak-anak," ungkap pihak IOM.
Sekadar diketahui, sempat bereaksi keras terhadap pengungsi Muslim Rohingya, sikap Pemerintah Bangladesh kini mulai melunak. Bangladesh melonggarkan pembatasan terhadap kelompok bantuan yang bekerja di kamp pengungsi.