"Untuk membunuh saya adalah mudah. Jauhkan saja saya dari rakyat, saya akan mati perlahan-lahan," ungkap Bung Karno kala itu.
Soeharto
Presiden kedua RI, Jenderal Soeharto, ternyata melanjutkan gaya blusukan dari pendahulunya. Kepala Negara yang lahir pada 8 Juni 1921 ini kerap melakukan kunjungan mendadak untuk melihat proses pembangunan di suatu daerah.
Pak Harto juga tak segan menemui langsung rakyatnya yang ada di pelosok negeri. Ia mencari tahu permasalahan yang terjadi, lalu mencatatnya sendiri, dan memberikan solusi. Bahkan, suami dari Ibu Tien ini memilih menginap di rumah-rumah warga atau kepala desa guna mendapat informasi secara gamblang.
"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek, karena hilir mudik dari sana kemari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak. Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," tegas Soeharto.
Ali Sadikin