Ia menjelaskan, pembuatan film Malahayati ini, memerlukan waktu karena TNI harus studi banding sampai ke negara Turki. Karena Malahayati ini semakin digali semakin hebat.
"Ternyata, 1.500 tahun yang lalu di Aceh sudah ada Akademi Angkatan Laut dan Malahayati adalah lulusan Akademi Angkatan Laut tersebut. Malahayati merupakan intelijen kerjaan dan dia pernah menusuk rencongnya kepada Laksamana musuh," tuturnya.
Ia berharap, film Malahayati ini bukan hanya untuk nasional saja tapi untuk internasional dan bisa menunjukkan kepada dunia kalau TNI atau Indonesia mempunyai film Laksamana Malahayati.
"Kami sedang bekerjasama dengan beberapa pihak dalam proses pembuatan film ini dan kita lihat kalau bisa dengan internasional," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)