“Hal ini kita lakukan untuk menghalau kemungkinan adanya FTF (foreign terrorist fighter) asal Indonesia,” kata Tata.
Dalam menyikapi hal ini, lanjut Tata, beberapa negara yang menjalin kerjasama dengan Indonesia adalah Turki dan Mesir. Dengan dua negara tersebut, Indonesia bekerja sama di bidang inteligensi dalam konteks international information.
“Hal yang sama juga dilakukan dengan negara-negara lainnya, sehingga antisipasi dapat terus dilakukan,” jelas Tata.
BACA JUGA: Mantap! Militer Filipina Klaim Pimpinan Militan di Marawi Tewas
Namun, hingga kini, Indonesia belum mengetahui pasti jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi militan di kelompok teroris tersebut. Untuk mengetahui kebenaran ini, Indonesia terus berkomunikasi dengan pemerintah setempat.