"Orangnya sangat rendah hati, saya pastikan tak ada orang yang memperkirakan bahwa tamu yang menginap di rumah saya akan menjadi presiden," kata Dvorchak.
Sejak menjadi ketua Partai Komunis yang sekaligus pemimpin China, Xi terus melakukan konsolidasi kekuasaan. Mereka yang dinilai 'mengancam atau merusak persatuan partai' disingkirkan.
Xi melancarkan perang terhadap korupsi dan mengeluarkan aturan untuk menghapus apa yang digambarkan sebagai 'pemborosan uang negara'. Makanya ia sering terlihat bepergian bersama pejabat lain dengan mobil biasa, bukan dengan iring-iringan sedan mewah. Di bawah Xi, pesta besar-besaran yang sering digelar pejabat dilarang.
Beberapa pejabat penting yang dinyatakan korupsi diadili, dipecat dan dipenjara. Tapi muncul juga tuduhan bahwa pejabat-pejabat senior juga diduga melakukan korupsi.
Mereka juga mengatakan persidangan pejabat-pejabat top yang diduga korupsi 'tak mengungkap sepenuhnya kasus-kasus yang ditimpakan kepada pejabat-pejabat tersebut'.
Kampanye memerangi korupsi telah berjalan gencar dalam lima tahun terakhir dan benang merah dari upaya ini adalah 'Xi menjadi pejabat terdepan dalam perang melawan korupsi dan memenjarakan pejabat-pejabat yang melakukan tindakan pidana ini'.
Kritik lain adalah 'pembungkaman terhadap hak-hak dasar warga negara' yang mendorong penilaian 'di balik keberhasilan ekonomi terdapat represi besar-besaran'.
(Qur'anul Hidayat)