2. Upacara
Walau bersifat menyedihkan, pemakaman Raja Bhumbibol juga menjadi perayaan sosok “ayah” bagi rakyat Thailand itu menuju ke surga. Karena itu, tarian serta musik pun menjadi elemen penting dalam upacara pemakaman sang raja.
Sebenarnya prosesi pemakaman sudah dimulai semenjak kemarin dengan ritual keagamaan Buddha Thailand yang dipimpin oleh putra Raja Bhumbibol, Raja Maha Vajiralongkorn yang dikenal dengan nama Rama X.
Pada hari ini, Raja Vajiralongkorn bersama para biksu menghadiri prosesi upacara membawa jenazah Raja Bhumibol dari peti mati menuju Royal Urn dan dilanjutkan ke lokasi kremasi yang berada di jantung Istana Grand Palace.
Tembakan meriam pun terdengar selama prosesi tersebut berjalan. Selama upacara pemindahan jenazah menuju lokasi kremasi, para pelayat yang menggunakan pakaian serba hitam membungkuk serta bersujud sebagai rasa hormat untuk Raja Bhumibol.
Saat senja tiba pada hari ini, Raja Vajiralongkorn bersama bangsawan Thailand lainnya akan memimpin peletakan bunga cendana di depan Royal Urn. Kremasinya akan dimulai pada pukul 22.00 waktu Bangkok, tepatnya ketika Raja Vajiralongkorn membakar struktur tempat dibaringkannya jenazah Raja Bhumibol.
Upacara selama tiga hari akan dilakukan untuk memindahkan abu Raja Bhumibol. Abu itu akan dibawa ke Grand Palace, sedangkan sisa-sisa struktur kremasi tersebut akan disimpan di dua kuil.
3. Tamu
Prosesi pemakaman ini langsung dipimpin oleh Raja Vajiralongkorn, sedangkan saudarinya, Putri Maha Chakri Sirindhorn memimpin keluarga bangsawan yang lain. Para pejabat dari junta militer Thailand serta anggota dewan penting di Negeri Gajah putih juga turut hadir.
Keluarga bangsawan serta tamu negara yang berasal dari 40 negara akan menghadiri upacara ini. Tamu yang hadir termasuk, Pangeran Andrew dari Inggris, Pangeran Akishino dan Putri Akishino dari Jepang, Ratu Maxima dari Belanda, Raja dan Ratu Bhutan, Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis.
Ratusan ribu rakyat Thailand juga akan memenuhi jalan demi menghadiri upacara pemakanan tersebut. Para jurnalis laki-laki juga mendapatkan perintah khusus agar dapat meliput pemakaman tersebut yaitu harus mencukur kumis dan jenggot mereka.
(Emirald Julio)