Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Alhamdulillah... Pemerintah Myanmar Beri Lampu Hijau kepada PBB untuk Bantu Pengungsi di Rakhine

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Jum'at, 27 Oktober 2017 |20:20 WIB
Alhamdulillah... Pemerintah Myanmar Beri Lampu Hijau kepada PBB untuk Bantu Pengungsi di Rakhine
Pengungsi Rohingya. (Foto: Reuters)
A
A
A

YANGON - Pemerintah Myanmar telah sepakat untuk mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melanjutkan distribusi makanan di negara bagian Rakhine Utara. Selama dua belan terakhir, Pemerintah Myanmar menutup semua bantuan dari PBB.

Kesepakatan tersebut, yang rinciannya masih dibicarakan, muncul saat UNICEF melaporkan bahwa anak-anak pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh "mendekati kematian" akibat malnutrisi. Badan Pangan Dunia PBB (WFP) sebelumnya mendistribusikan jatah makanan kepada 110.000 orang di negara bagian Rakhine Utara, baik untuk Muslim Rohingya maupun kepada pengungsi Buddha.

Serangan militan Rohingya di pos-pos penjagaan memicu tindakan keras tentara dan membakar desa yang dihuni oleh etnis Rohingya. PBB pun juga telah menggambarkan hal tersebut sebagai pembersihan etnis dan PBB belum dapat mengakses Rakhine Utara untuk memberikan bantuan sejak saat itu.

BACA JUGA: Kejam! Pemerintah Myanmar Tutup Semua Bantuan dari Organisasi PBB untuk Rohingya

"WFP telah diberi lampu hijau untuk melanjutkan operasi bantuan pangan di bagian utara Rakhine. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk mengoordinasikan rinciannya, " kata juru bicara WFP Bettina Luescher di Jenewa, dilansir Reuters, Jumat (27/10/2017).

Dia tidak memiliki rincian waktu atau cara pendistribusian makanannya ke Rakhine utara dan mengatakan bahwa pihaknya masih membahas hal tersebut dengan pihak berwenang di Myanmar.

"Kita harus bisa melihat bagaimana situasinya di lapangan. Sangat sulit untuk mengatakan hal-hal ini jika Anda tidak bisa masuk," ungkap Luescher.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement