BACA JUGA: Kronologi Kekerasan di Rakhine Pemicu Eksodus Muslim Rohingya
Sekadar diketahui, Pemerintah Myanmar sempat menutup semua akses bantuan dari semua badan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan pasokan makanan, air, dan obat-obatan kepada ribuan warga Rohingya. Mereka juga terpaksa menghentikan distribusi ke negara bagian Rakhine Utara setelah kelompok gerilyawan menyerang pasukan pemerintah pada Kamis 24 Agustus dan dibalas oleh tentara dengan membunuh ratusan orang. Akibat insiden itu, ribuan orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar.
Kantor Koordinator Residen PBB di Myanmar mengatakan bahwa pemasokan ditunda karena situasi keamanan dan larangan kunjungan dari Pemerintah Myanmar. Dalam kekerasan paling mematikan selama beberapa dekade di wilayah tersebut, kelompok militer dianggap melakukan kekejaman terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya yaitu melakukan penganiayaan hingga pembantaian. Puluhan ribu etnis Rohingnya meninggalkan desa-desa mereka yang terbakar dan menuju Bangladesh.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)