Selain itu, otoritas setempat menemukan catatan di truk yang digunakan dalam aksi teror tersebut. Dalam catatan itu, dikatakan bahwa pelaku melakukan aksi tersebut untuk ISIS. Catatan tersebut ditulis dengan bahasa Inggris.
Serangan teroris dengan menggunakan mobil atau truk untuk menargetkan warga sipil dan pejalan kaki telah terjadi beberapa kali di Eropa sejak tahun lalu dan menewaskan setidaknya puluhan orang.
Pada 14 Juli 2016, seorang tersangka mengendarai sebuah truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di Nice di Prancis. Serangan yang diklaim kelompok militan ISIS tersebut menewaskan 86 orang dan melukai ratusan lainnya. Lima bulan kemudian seorang imigran berusia 23 tahun dari Pakistan menabrakkan sebuah truk ke sebuah pasar Natal yang ramai di Berlin, menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya. Aksi serupa juga digunakan dalam serangan teror di London, Inggris tahun ini yang menewaskan 8 orang.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)