JAKARTA - Sedikitnya telah 50 tahun Israel menduduki wilayah Palestina. Selama lima dekade pula kehidupan di Tepi Barat dan Jalur Gaza tak pernah sepi dari agresi militer.
Mengusung politik luar negeri bebas aktif, Indonesia pun giat menekan Israel untuk menghentikan penindasan. Tak heran, hubungan Indonesia-Palestina terjalin erat.
"Indonesia memegang peran penting dalam pergaulan bangsa-bangsa. Hubungan baik Indonesia dengan negara-negara Arab dan berpenduduk mayoritas Muslim di dunia serta Amerika Serikat menjadi modal utama untuk memberi tekanan kepada Israel," kata Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, pada Seminar '50 Tahun Pendudukan Israel atas Palestina', di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).
BACA JUGA: Menlu RI: Palestina Ada di Setiap Helaan Nafas Diplomasi Indonesia
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki posisi strategis. Presiden Joko Widodo dipercaya menjadi satu dari lima pemimpin dunia untuk berbicara pada forum Arab Islamic American Summit di Riyadh pada 21 Mei 2017 untuk menyampaikan pesan perdamaian.
Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah menuntut Pemerintah Inggris untuk meminta maaf atas deklarasi yang menjanjikan negara Yahudi di wilayah Palestina yang dikenal dengan nama Deklarasi Balfour. Tuntutan itu disampaikan Hamdallah menjelang peringatan 100 tahun deklarasi tersebut.
BACA JUGA: Merdekakan Palestina, Indonesia Tak Bisa Tunggu 50 Tahun Lagi
Dalam rangka peringatan 50 tahun pendudukan Israel atas Palestina di wilayah tepi barat dan jalur Gaza, Amnesty Internasional Indonesia melaksanakan serangkaian kampanye global di beberapa negara dari 2017-2018. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait kehidupan sehari-hari warga Palestina yang terus dicurangi oleh pihak Israel.
(Rifa Nadia Nurfuadah)