BAGHDAD - Sedikitnya 168 orang dilaporkan tewas akibat gempa berkekuatan 7,3 skala Richter (SR) yang terjadi di dua negara bertetangga, Iran dan Irak. Sampai laporan ini diturunkan, tim penyelamat masih terus melakukan upaya evakuasi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Juru Bicara Organisasi Manajemen Bencana Iran, Behnam Saeedi mengatakan, setidaknya 164 orang tewas dan lebih dari 1.650 lainnya mengalami luka-luka di Iran. Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah karena tim pencari dan penyelamat (SAR) Iran akan memulai pencarian di daerah-daerah yang terpencil.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima media, Senin (13/11/2017), belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana itu. Konsentrasi WNI terbesar di wilayah itu terdapat di Sulaymaniah, di wilayah Kurdistan Irak, sekira 100 kilometer dari pusat gempa di Halabja. Sebagian besar WNI bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI), asisten rumah tangga dan sekira 11 orang sebagai tenaga medis.
Data Kemlu mencatat, jumlah WNI di Iran sekira 295 orang dan di Irak sekira 700 orang, sebagian besar di wilayah Otonomi Kurdistan.an besar di wilayah Otonomi Kurdistan. Kedutaan Besar RI (KBRI) Bagdad dan KBRI Teheran terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta simpul-simpul WNI di sekitar lokasi kejadian.
BACA JUGA: Gempa Berkekuatan 7,2 SR Guncang Perbatasan Irak-Iran, Delapan Desa Dilaporkan Rusak
Gempa tersebut dirasakan di beberapa provinsi di Iran, selatan Kota Baghdad, Irak bahkan sampai ke Provinsi Diyarbakir di Turki serta sejumlah wilayah di Israel dan Palestina. Badan seismologi Iran mencatat lebih dari 50 gempa susulan dirasakan setelah gempa awal ,dan diperkirakan akan terjadi lebih banyak gempa susulan lainnya.
(dka)