Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Seperti Zimbabwe, Presiden Afsel Akan Dipaksa Lengser?

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Selasa, 21 November 2017 |04:11 WIB
Seperti Zimbabwe, Presiden Afsel Akan Dipaksa Lengser?
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. (Foto: Reuters)
A
A
A

JOHANNESBURG - Partai politik (parpol) penguasa di Afrika Selatan (Afsel), ANC, harus membuat Presiden Afsel Jacob Zuma mundur sebagai kepala negara. Rencananya, hal tersebut akan dilakukan setelah sebuah konferensi partai pada Desember. Seperti Zimbabwe, negara tersebut sangat membutuhkan perubahan pemimpin, kata seorang pejabat senior ANC.

ANC telah mengalami banyak pertentangan sepanjang tahun karena serangkaian skandal korupsi telah mencoreng citranya menjelang konferensi pada Desember di mana akan memilih penerus Zuma.

Partai tersebut terbagi antara kelompok pendukung Nkosazana Dlamini-Zuma, mantan menteri dan mantan istri Zuma, dan Wakil Presiden Cyril Ramaphosa untuk jabatan puncak ANC.

BACA JUGA: 30 November, Batas Akhir Presiden Afsel Jelaskan Dugaan Korupsi

Pejabat senior ANC, Jackson Mthembu, mengatakan bahwa siapa pun pihak yang memilih pada Desember, pimpinan yang terpilih harus memberi tahu Zuma untuk mengizinkan ANC membersihkan tindakannya.

"Anda tidak bisa terus membuatnya (Zuma) di sana (posisinya sebagai presiden)," kata Mthembu, dilansir dari Reuters, Selasa (21/11/2017).

Mthembu mengatakan bahwa ANC dapat belajar dari apa yang terjadi di Zimbabwe, di mana partai ZANU-PF yang berkuasa mendorong Presiden Robert Mugabe untuk meninggalkan jabatannya.

"Di Zimbabwe mereka menyebut koreksi tanpa darah... Kita perlu melakukan koreksi segera setelah konferensi. Bagaimana Anda melakukan sebuah koreksi di pemerintahan jika orang yang memberi kontribusi masih pada jabatannya?" ungkap Mthembu.

BACA JUGA: Presiden Afrika Selatan Bantah Miliki Rumah Mewah di Dubai

Mthembu berada di kamp yang mendukung Ramaphosa untuk presiden ANC dan mengatakan bahwa penting bagi ANC untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang-orang Afsel setelah sebuah berita mengatakan bahwa teman-teman Gupta, teman bisnis yang dekat dengan Presiden Zuma, telah memengaruhi janji pemerintah dan kontrak yang dijamin perusahaan negara. Baik Zuma dan Gupta membantah melakukan kesalahan.

ANC melihat mayoritas pemilihnya menyusut dalam beberapa tahun terakhir dan beberapa analis memprediksi pada 2019 bisa saja mereka kehilangan semua pemilih.

"Kami yang membawa Afsel ke dalam kekacauan ini dengan memilih Zuma untuk menjadi presiden. Seharusnya dapat menilai pria tersebut lebih jauh. Dengan melihat ke belakang, kami sadar telah salah menilai dan itu adalah hal yang mengerikan," tukasnya.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement