Perang Brutal
Perang berlangsung brutal, termasuk pengepungan tanpa henti selama tiga tahun terhadap Sarajevo yang menyebabkan lebih dari 10 ribu orang meninggal dunia. Juga pembantaian di Srebenica yang menewaskan lebih dari 7.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia.
Mereka dibantai dan mayat mereka dibuang begitu saja di sejumlah kuburan massal. Srebenica adalah wilayah yang didiami Muslim Bosnia, sekira 80 km di utara Sarajevo, dan sebenarnya memiliki status daerah perlindungan PBB.
Ratko Mladic pada 1993. (Foto: AFP)
Pada 1995, tentara Mladic memasuki kota ini dan menangkap remaja dan ribuan laki-laki Muslim berusia antara 12 hingga 77 tahun.
Dalam kurun lima hari, di satu lapangan di luar kota, lebih dari 7.000 Muslim Bosnia dieksekusi, dilaporkan dengan menggunakan senapan mesin, sebelum dibuang dengan menggunakan buldoser di kuburan-kuburan massal.
Insiden ini disebut sebagai eksekusi massal paling kejam setelah kejahatan Nazi di Eropa pada Perang Dunia.
Perang berakhir tak lama sesudah pembantaian Srebenica ini. Ratusan ribu warga non-Serbia diusir dari rumah-rumah mereka dalam upaya untuk mendirikan negara Kroasia dan Bosnia yang murni dihuni oleh etnik Serbia saja.
Bagi Mladic, perang ini ia anggap sebagai upaya untuk meneguhkan keberadaan negara Serbia. Ia melihat perang sebagai balas dendam terhadap pendudukan Muslim Turki selama lima abad.
Ia menyebut Muslim Bosnia sebagai 'orang-orang Turki' sebagai bentuk penghinaan.