Kala itu Pak Guru Soedirman diketahui digaji kecil, namun tetap mengajar dengan giat. Hingga pada beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi kepala sekolah. Otomatis, gaji bulanannya meningkat empat kali lipat dari 3 gulden menjadi 12,5 gulden.
Ketika sudah menjabat kepala sekolah, Soedirman mengerjakan berbagai tugas administrasi, termasuk mencari jalan tengah di antara guru yang berseteru. Seorang rekan kerjanya mengisahkan bahwa Soedirman adalah pemimpin yang moderat dan demokratis. Ia juga aktif dalam kegiatan penggalangan dana, baik untuk kepentingan pembangunan sekolah ataupun untuk lainnya.
(Hantoro)