“Katanya tidak ada untungnya, hanya dibagi rata-rata saja. (Padahal) ini sudah di Sampit, Kalimantan Tengah, peredaran ini sudah luar biasa. Produksi di Semarang telah merambah di Kalsel, yang mengonsumsi kebanyakan anak-anak. Ini pengaruhnya seperti tembakau gorilla, kalau berlebihan dia seperti vlaka, buktinya mereka jadi seperti zombie. Ada yang loncat ke laut dan meninggal, ini akibat dari penggunaan obat-obatan ini,” bebernya.
(Baca Juga: Gerebek Pabrik Pil PCC di Semarang, BNN Lakukan Pengintaian 5 Bulan)
Sekadar diketahui, pemilik pabrik pil PCC di Jalan Halmahera Raya Nomor 27 Semarang itu bernama Djoni. Dia ditangkap saat berada di kediamannya Jalan Gajah Barat 4 Semarang. Petugas menemukan senjata api beserta 20 butir peluru karet.
“Kenapa dia berani, karena dia juga memiliki senjata . Nanti saya usulkan kepada yang memberikan izin supaya dicabut kalau ini remi, tapi kalau ternyata tidak resmi nanti dkenakan UU Darurat,” lugasnya.
(Fiddy Anggriawan )