TANGERANG - Sepanjang November hingga awal Desember 2017, sebanyak 31 warga dari berbagai wilayah yang terjangkit penyakit difteri menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang. Satu pasien di antaranya dinyatakan meninggal, Jumat (8/12/2017).
Staf Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik Kholida mengatakan puluhan pasien tersebut berasal dari sejumlah kota, yakni Depok, Lebak, Serang dan Tangerang. Namun, Kabupaten Tangerang menduduki posisi tertinggi jumlah pasien terbanyak yang mengidap penyakit difteri dan menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.
 (foto: Chyntia Sami B/Okezone)
(Baca Juga: Ada 68 Kasus Difteri di Banten, 8 Penderitanya Meninggal Dunia)
"Pertama Kabupaten Tangerang sebanyak 10 orang dari Balaraja, Pasar Kemis, Cisoka, Kosambi dan Rajeg. Sedangkan, untuk warga Kota Tangerang ada sebanyak 6 orang yang berasal dari Cipondoh, Neglasari dan Pinang. Untuk wilayah lain hanya satu atau dua pasien saja," ujar Lilik.
Lilik menjelaskan, hingga hari ini masih tersisa 6 orang yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi guna menurunkan resiko penularan. "Pasien yang masih dirawat dari Depok, Kota dan Kabupaten Tangerang, juga Tangerang Selatan," ucapnya.
Sementara, seorang pasien meninggal akibat terinfeksi difteri diketahui bernama Rustam Faris (6) warga Kosambi, Kabupaten Tangerang. Ia meninggal lantaran infeksinya yang cukup parah dan terlambat mendapatkan penanganan dari pihak medis.