Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Awal Pendudukan Israel di Yerusalem, dari Deklarasi Balfour Sampai Perang Enam Hari

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 10 Desember 2017 |21:01 WIB
Awal Pendudukan Israel di Yerusalem, dari Deklarasi Balfour Sampai Perang Enam Hari
Foto: Reuters
A
A
A

Pada 14 Mei 1948, Pimpinan Organisasi Zionis Dunia, David Ben-Gurion mendeklarasikan berdirinya Israel sebagai negara merdeka di tanah Palestina. Langkah itu mengubah perang sipil yang telah lama terjadi di Palestina menjadi sebuah perang besar setelah Mesir, Yordania dan Suriah berinisiatif melakukan invasi untuk membebaskan Palestina sehari setelah deklarasi Israel.

Perang berlangsung sengit selama sekira 10 bulan. Meski kalah dalam perlengkapan dan jumlah, pasukan Israel ternyata memberi perlawanan sengit dan berhasil menguasai wilayah-wilayah penting.

Di akhir peperangan, Israel menguasai wilayah-wilayah yang diajukan dalam Rencana Pemisahan 1948 yang mencakup Jaffa, Lyda, Ramle, Gallilee, Negev dan Yerusalem Barat hingga Tel Aviv. Sementara Yordania dan Mesir mengontrol wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

BACA JUGA: PBB Putuskan Pembagian Wilayah Palestina

Konflik itu juga memicu eksodus sekira 700 ribu warga Palestina dari daerah mereka yang menjadi wilayah Israel. Peristiwa itu dikenal dengan nama Al Nakba atau “Bencana Besar” dan menjadi bagian kelam dalam konflik Israel-Palestina.

Daerah kekuasaan Israel kembali bertambah luas setelah berhasil menghancurkan serangan pasukan gabungan negara-negara Arab yang terdiri dari Mesir, Yordania, Suriah, Irak dan Lebanon dalam Perang Enam Hari pada Juni 1967. Setelah kemenangan tersebut, Israel berhasil mencaplok Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan serta Sinai dari Mesir dan Yordania.

Israel bersedia mengembalikan wilayah-wilayah tersebut kepada negara-negara Arab sebagai ganti pengakuan kedaulatan Israel sebagai sebuah negara. Namun, Yordania dan negara Arab lainnya menolak mengakui Zionis dan tidak bersedia bernegosiasi. Pada akhirnya, hanya Mesir yang menyatakan pengakuannya terhadap Israel sebagai ganti pengembalian wilayah Sinai.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement