Dalam razia yang digelar Minggu dini hari, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah seluruh ruang di gedung berlantai empat tersebut dan mendapati laboratorium pembuatan narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu di lantai 2 dan 4 berikut prekursor (zat kimia bahan pembuat pil ekstasi dan sabu-sabu)
(Baca Juga: Jadi Pabrik Narkoba, Diskotek MG Ditutup Permanen)
Arman menyebut pabrik narkoba ini tergolong kategori laboratorium narkotika terbesar. "Tempat hiburan malam tersebut produksi narkotika dan diedarkan ke pengunjungnya. Di malam hari produksi. Ini produksi narkoba terbesar. Bentuk narkobanya cairan," ujar Arman.
Tak berbau
BNN pula menemukan alat untuk mengekstrak sabu padat menjadi sabu cair. Sabu padat yang tadinya berbau tajam, setelah diekstrak menjadi berbentuk cair menjadi tidak berbau, bahkan sulit diendus oleh anjing pelacak.
Artinya, pengembangan jenis narkoba semakin mutakhir dan semakin bisa disembunyikan dari pihak berwajib. Sementara dalam penggerebekan ini, BNN mengamankan barang bukti 80 botol sabu-sabu cair dan sejumlah botol kosong.
Dilarutkan ke air minum
Narkoba bentuk cair ini memiliki efek serupa dengan yang berbentuk padat. Namun untuk mengelabui orang, penggunaannya dilarutkan ke dalam air minum. Sabu cair ini kemudian dijual dalam bentuk air minum kemasan dengan ukuran 330 mililiter yang sudah dicabut label merknya. Satu botol sabu cair seharga Rp400 ribu bisa untuk dikonsumsi 4 orang.