VATICAN CITY - Paus Fransiskus dan Raja Yordania Abdullah membahas keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kedua tokoh sepakat, langkah AS ini berbahaya bagi perdamaian di Timur Tengah.
Abdullah dan Paus berbicara secara pribadi selama sekira 20 menit mengawali lawatan raja itu ke Vatikan dan Prancis.
Pernyataan Vatikan menyebutkan mereka membahas "usaha memajukan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dengan merujuk khusus ke masalah Yerusalem dan peran Raja Yordania sebagai Pemelihara Tempat Suci".
BACA JUGA: Paus Fransiskus: Saya Mohon dengan Tulus Hormati Status Quo Yerusalem
Raja Abdullah berasal dari Wangsa Hasyim, pemelihara tempat suci Muslim di Yerusalem, membuat Amman peka terhadap setiap perubahan kedudukan kota yang disengketakan tersebut.