Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori Dilarikan ke Rumah Sakit
LIMA – Mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori, dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu 23 Desember larut malam waktu setempat. Pria keturunan Jepang itu dibawa dari penjara menuju rumah sakit karena mengalami penurunan tekanan darah serta detak jantung yang tidak normal.
“Ahli kardiologi sudah merekomendasikan agar beliau dipindahkan dari penjara karena berisiko bagi kesehatannya. Segalanya cukup kompleks,” ujar dokter pribadi Fujimori, Alejandro Aguinaga, melansir dari Reuters, Minggu (24/12/2017).
Alberto Fujimori diketahui tengah menjalani hukuman 25 tahun penjara setelah terbukti bersalah terlibat gratifikasi dan kejahatan hak asasi manusia (HAM). Kabar tersebut datang hanya berselang beberapa hari setelah legislator di parlemen yang mendukung Fujimori, menyelamatkan Presiden Pedro Pablo Kuczynski dari jabatannya.
Oposisi di parlemen menuduh sang presiden berhasil selamat karena menjanjikan segelintir legislator bahwa dia akan membebaskan Fujimori dari penjara sebagai imbalan. Namun, tuduhan tersebut segera dibantah oleh pemerintah Peru.
Mantan Presiden Alberto Fujimori dianggap sebagai salah tokoh yang memecah belah Peru. Meski banyak yang memandang pria berusia 79 tahun itu sebagai diktator korup, tidak dipungkiri juga bahwa selama masa jabatannya pada 1990-2000 Peru berhasil keluar dari krisis ekonomi serta pemberontakan berdarah.
Kendati sudah tidak lagi menjabat, gerakan politik sayap kanan yang diprakarsai Fujimori pada dekade 1990 masih cukup populer dan menjadi salah satu kekuatan politik utama di Peru. Kedua anaknya, Keiko dan Kenji, memimpin Partai Popular Force yang memegang kursi mayoritas di Kongres.
Dalam rekaman televisi, Kenji turut menyertai ayahnya menuju rumah sakit dengan menumpang ambulans. Aguinaga menuturkan, kondisi kesehatan Alberto Fujimori menurun salah satunya disebabkan oleh pertikaian di antara para pengikutnya.
(Wikanto Arungbudoyo)
