Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tradisi 'Nyekar' ke Makam Leluhur di Hari Natal

Nurul Arifin , Jurnalis-Senin, 25 Desember 2017 |18:30 WIB
Tradisi 'Nyekar' ke Makam Leluhur di Hari Natal
Ilustrasi Nyekar Jelang Natal (foto: Antara)
A
A
A

SURABAYA - Rupanya tradisi ziarah kubur atau dalam Bahasa Jawa disebut nyekar tidak hanya menjelang Bulan Ramadhan. Bagi umat Kristiani, tradisi nyekar juga ada dalam setiap perayaan Natal. Tradisi Nyekar ini dilakukan bagi umat Kristen terutama yang tinggal di tanah Jawa.

Budi Harjanto, Pemeluk Agama Kristen asal Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomanunggal mengatakan, tradisi nyekar ini juga dilakukan hampir setiap umat kristiani, terutama yang tinggal di Indonesia.

(Baca Juga: Melihat Tradisi Perayaan Natal di Mentawai)

"Tradisi nyekar ini dilakukan pada tanggal 25 Desember pagi hari. Tradisi nyekar ini dilakukan sepulang Misa Pagi," kata Budi saat berbincang dengan Okezone.

Lebih jauh Budi menjelaskan, tradusu 'nyekar' ini merupakan menjaga kearifan lokal dan sudah menjadi bagian tradisi. Ia juga menyebut, selain Nyekar dalam tradisi umat kristiani juga ada tradisi selamatan orang meninggal. Selamatan orang meninggal ini sama seperti yang dilakukan oleh umat muslim yakni, 7 hari, 40 hari, 100 hari hingga 1.000 hari.

"Selamatan itu juga berlaku di kalangan kami karena ini adalah adat dan tradisi. Jika ada Islam Nusantara maka ada juga Kristen Nusantara," kelakar Pria kelahiran Solo.

Selain tradisi nyekar, di rumah sendiri juga terdapat pohon Natal. Karena Pohon ini ada setiap perayaan Natal. Budi juga mengaku, khusus untuk keluarganya dalam setiap perayaan hari Natal ini, melakukan tradisi nyekar di makam Kembang Kuning. Sebab, di makam ini, tempat pemakaman para leluhur.

(Baca Juga: Uniknya Pohon Natal "Raksasa" dari Kepingan CD di Depok)

"Acara kami saat natal setelah nyekar, pada tanggal 26 Desember kami sekeluarga pulang ke kampung halaman di Solo," jelasnya.

Natal merupakan Hari Raya Keagamaan bagi umat kristiani. Natal sendiri berasal dari bahasa Portugis yang berarti kelahiran. Dalam tradisi barat juga aada peringatan natal yang mengandung aspek non-agamawi seperti Pohon Natal, Kartu Natal, Bertukar Hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement