Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jadi Biang Kemacetan, Tempat Wisata Puncak Disarankan Pakai Sistem Online

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Selasa, 26 Desember 2017 |00:03 WIB
Jadi Biang Kemacetan, Tempat Wisata Puncak Disarankan Pakai Sistem <i>Online</i>
Kapolda Jabar saat meninjau jalur Puncak saat Natal. (Foto: Putra R/Okezone)
A
A
A

BOGOR - Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengimbau pengelola tempat wisata di Puncak, Bogor memanfaatkan jaringan internet sebagai upaya mengurangi antrean kendaraan di loket.

"Kan masih manual tuh, satu mobil berapa orang baru dibayar sehingga memakan waktu lama. Saya mau ketemu pimpinan di sana untuk menambah orang yang jaga agar cepat mengurangi antrean sehingga tidak macet di Simpang Taman Safari," katanya usai meninjau Jalur Puncak, Bogor, Senin (25/12/2017).

Menurut hasil tinjauan di lapangan, lanjut Agung, kepadatan terjadi saat masuk ke Taman Safari. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah antrean tiket manual yang dihitung di dalam gerbang. Kemacetan hingga ke Jalan Raya Puncak pun tak terhindari.

"Harusnya dari bawah itu sudah ada petugas yang menghitung orang, tinggal dikasih stiker, jadi di gerbang tinggal bayar. Kalau dihitung dari gerbang aaja lama, bisa sampai jalan raya," protes Agung.

(Baca juga: Libur Akhir Tahun, Jokowi Berlibur ke Taman Safari)

Selain itu, Agung menyarankan pengelola Taman Safari memanfaatkan jaringan internet dengan pemesanan via online, sehingga pengunjung yang datang bisa lebih cepat memasuki area dan tidak menimbulkan antrean panjang kendaraan di loket.

"Jadi harus modern, sekarang sudah zamannya IT, pakai online lah, tinggal sistemnya. Misal saya nomor sekian, tujuh orang dewasa, satu orang anak-anak, bayar langsung online, begitu masuk pintu langsung pakai barcode, langsung jalan," sarannya.

Menurutnya, tidak hanya penyelenggara negara yang mengedepankan pelayanan publik secara jemput bola, tak terkecuali pihak swasta pengelola tempat wisata. "Kan Pak Jokowi menginginkan pelayanan publik diprioritaskan. Jadi tidak hanya peyelenggara negara yang jemput bola, tapi swasta juga. Kasian kan kalau pengunjung harus antre panjang gini," tutupnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement