"Ini dilakukan melalui dukungan dari Explosives and Ordnance Disposal Company dan K-9 Teams dari Angkatan Darat Filipina dan Angkatan Udara Filipina," kata Depakakibo dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Xinhua, Minggu (31/12/2017).
"Kami juga melanjutkan dukungan konstruksi terbatas kepada instansi pemerintah yang terlibat dalam mendukung pemeliharaan pusat evakuasi," tambah Depakakibo.
BACA JUGA: Tegas! Duterte Tolak Mentah-Mentah Tawaran Negosiasi Militan di Marawi
Dua bulan setelah konflik Marawi berakhir, Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa ribuan penduduk pengungsi tinggal di pusat-pusat darurat pemerintah, bergantung pada bantuan.
Pihak berwenang mengatakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar membangun kembali Marawi. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menginginkan proses rekonstruksi dan rehabilitasi selesai sebelum masa jabatannya berakhir yaitu pada 2022.