Di jejaring sosial itu HNW tampak mengunggah kontrak politik antara Demiz dan Demokrat yang intinya menyatakan kesiapan Demiz mendukung calon presiden yang diusung Demokrat pada Pilpres 2019 mendatang. Demiz pun mempertanyakan apa yang salah dari kontrak tersebut.
Menurut Ujang, Demiz menerima pilihan yang pahit pasca ditinggal PKS yang lebih memilih pasangan Sudrajat-Syaikhu. Karena itu kontrak politik antara Demiz dan Demokrat wajar terjadi.
(Baca Juga: Ridwan Kamil dan Persoalan Pelik Penentuan Cawagub di Pilgub Jabar)
"Risiko politik harus diambil oleh Demiz. Pilihan yang palit ditinggal oleh PKS. Tapi hal yang wajar jika Demokrat mendukung Demiz dan terjadi kontrak politik untuk mendukung capres yang diusung Demokrat di 2019," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)