"Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikitpun untuk mengganti paslon (Azwar Anas -red) tersebut," tegasnya.
Hasto pun menuding ada pihak-pihak yang ingin meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Seperti dengan melupakan etika dan moral.
“Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya. Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral; isu korupsi; dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya," jelas Hasto.
(Baca Juga: Risma Dikabarkan Gantikan Azwar Anas di Pilgub Jatim)
PDI Perjuangan, lanjut Hasto, pun meminta kepada seluruh pasangan calon yang diusung partainya untuk tetap konsisten pada pencalonan yang telah diputuskan. Menurut Hasto, perubahan keputusan hanya bisa terjadi melalui alasan yang bersifat force majure, seperti calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan oleh keluarga dekatnya.