BANDA ACEH - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh mencatat total kerugian akibat bencana di provinsi ujung barat Indonesia tersebut pada tahun 2017 mencapai Rp1,5 triliun.
"Kami mencatat total kerugian akibat bencana di Provinsi Aceh mencapai Rp1,5 triliun. Ini merupakan jumlah yang besar," kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Aceh, Muhammad Nur di Banda Aceh, Selasa (9/1/2018).
Nur mengatakan, pihaknya mencatat 120 kali terjadi bencana di Provinsi Aceh. Di antaranya kebakaran dua kali, kekeringan 14 kali, pencemaran limbah tiga kali. Kemudian, abrasi delapan kali, puting beliung 22 kali, banjir 38 kali, serta tanah longsor 25 kali.
Kerugian akibat bencana terbanyak, kata dia, adalah kekeringan dengan nilai kurang lebih Rp1,1 triliun. Di mana akibat kekeringan menyebabkan petani sawah gagal. Setelah itu bencana banjir dengan kerugian sekitar Rp219,6 miliar. Kerugian ini meliputi rusaknya infrastruktur publik, kebun masyarakat dan tanaman padi terendam, banyak rumah masyarakat rusak.
"Kemudian, tidak sedikit masyarakat kehilangan harta benda dan kendaraan bermotor. Sedangkan jumlah pengungsi akibat banjir mencapai 62.487 orang," tuturnya.