BOGOR - Pasangan Bima Arya-Dedie Rachim (Badra) mendatangi KPUD Kota Bogor untuk mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Bogor. Kompak mengenakan seragam kotak-kotak hitam putih, keduanya datang dengan iringan kesenian khas Sunda, Lengser.
Calon petahana yang diusung Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, Nasdem serta didukung Partai Perindo dan PBB ini, tiba di Kantor KPUD Kota Bogor, Rabu (10/1/2018) sekira pukul 10.00 WIB. Mereka langsung disambut oleh Ketua KPUD Kota Bogor, Undang Suryatna dan jajaran komisioner.
Usai mendengarkan peraturan pendaftaran, pasangan Badra langsung menyerahkan sebuntel berkas yang disyaratkan KPUD. "Alhamdulillah hari ini lancar, KPUD melakukan tugasnya secara profesional, semua berkas diteliti dengan saksama. Itu pondasi yang utama," ujar Bima.
Ia menambahkan, hawa demokrasi di Kota Bogor begitu dinamis dan bergairah hal tersebut terlihat dari munculnya 4 pasangan calon yang akan berlaga kontestasi Pilwalkot Bogor 2018-2023.
Bima Arya-Dedie Rachim di KPU Kota Bogor (Apriyadi/Okezone)
Bima juga menyatakan tidak jumawa dengan hasil berbagai lembaga survey yang selalu menyebut nama dirinya di posisi pertama.
"Semuanya tokoh bogor yang punya rekam jejak baik untuk memajukan Kota Bogor. Semua lawan berat. Kami pelajari semua hasil survey, tapi kami tidak boleh terlena dengan hasil survei karena politik itu dinamis,” ujar Bima.
(Baca juga: Hary Tanoe: Perindo Dukung Bima Arya dan Dedie Rachim Pimpin Kota Bogor)
“Tapi kami bersyukur diusung dan didukung partai strategis. Partai-partai ini akan terus menjalin kebersamaan, mencerahkan dan mempersatukan. Intinya, proses demokrasi ini harus bermanfaat bagi semua," sambungnya.
Meski masih menjabat sebagai Wali Kota Bogor, pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 ini juga mengingatkan agar para bawahannya untuk menjaga netralitas dalam Pilkada kali ini.
"Saya perintahkan kepada jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) harus netral dan profesional. Birokrat tidak bokeh memihak. Saya mempersilahkan seluruh warga membantu panwas mengawasi jika ada ASN yang tidak netral," tegasnya.
Bima Arya-Dedie Rachim bersama pendukungnya (Apriyadi/Okezone)
Bima Arya merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini menjabat Wali Kota Bogor periode 2014-2019. Sementara pasangannya, Dedie Rachim merupakan mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam kesempatan tersebut, Bima-Dedie juga terlihat kompak mengenakan seragam kampanye bermotif kotak-kotak hitam putih.
"Hitam dan putih ini merpakan warna dasar. Semua orang pasti punya baju hitam atu putih. Ini menyimbolkan kami siap bekerja, siap kotor-kotoran, turun ke bahwa dan juga simbol bebenah, membersihkan Kota Bogor," pungkasnya.
(Salman Mardira)