Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jual 3 Perempuan Secara Online, Pria 'Kemayu' Ini Dituntut Hukuman 3,5 Tahun Penjara

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2018 |23:45 WIB
Jual 3 Perempuan Secara <i>Online</i>, Pria 'Kemayu' Ini Dituntut Hukuman 3,5 Tahun Penjara
Pria penjual wanita online (Foto: Okezone)
A
A
A

 

MEDAN - Ando Sidabutar, terdakwa dalam kasus prostitusi online yang berhasil ditangkap penyidik Polda Sumatera Utara pada November 2017 lalu, dituntut dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan penjara. Pria kemayu itu juga dituntut dengan pidana denda senilai Rp.200 juta subsidair 6 bulan penjara.

Tuntutan terhadap Ando Sidabutar dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Rotua Simanjuntak, dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fahran di Ruang Kartika, Pengadilan Negeri Medan, Rabu (31/1/2018).

Dalam amar tuntutnya, Jaksa menilai perbuatan terdakwa ‎Ando Sidabutar, telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 2 (1) UU RI No 21 Tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang‎ (TPPO).

"Meminta kepada majelis hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini, untuk menjatuhkan hukum kepada ‎Ando Sidabutar selama 3 tahun dan enam bulan kurungan penjara, serta denda senilai Rp.200 juta,”kata Jaksa Rotua.

Setelah mendengarkan tuntutan dari Jaksa, majelis hakim menunda sidang hingga pekan dengan agenda mendengar nota pembelaan (pledoi) terdakwa.

 (Baca: Jual Wanita Lewat Online, Mucikari Ini Mulai Rasakan Kursi Pesakitan)

Diberitakan sebelumnya, Ando ditangkap Personel dari Polda Sumut pada November 2017. Ia diamankan dari kamar salah satu hotel di Medan, setelah polisi menyaruh sebagai pria hidung belang dan memesan pekerja seks komersial (PSK) dari terdakwa.

Dalam keterangannya dalam persidangan sebelumnya, Ando mengaku menjajakan 3 perempuan media sosial twiter. Untuk tarif ketiga perempuan yang dijualnya, antara Rp.1,5 juta-Rp.3 Juta. Dimana dari tarif itu ia mendapatkan komisi sebesar Rp 300 ribu.

“Biasanya konsumen akan menghubungi kami lewat fasilitas pesan di twitter. Lalu saya dan pelanggan bertukar nomor ponsel untuk penawaran lebih lanjut. Setelah pelanggan setuju, dia lalu mengirimkan uang muka pelayanan ke rekening yang kami minta,”sebut Ando.

Ando mengatakan perempuan yang dijadikan sebagai pelayan shawat itu, merupakan teman-temannya. Satu diantaranya bahkan merupakan teman sekolahnya. “Biasanya mereka yang minta dicarikan pria,”tandasnya.

(Mufrod)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement