TANGERANG - Dinding beton Underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang mengalami longsor, Senin 5 Februari 2018. Hal tersebut menyebabkan terganggunya jalur kereta api bandara.
Pasalnya, tepat di atas Underpass tersebut melintang jalur kereta api bandara yang lokasinya terletak 5 meter dari titik longsoran tersebut. Akibatnya, terjadi gangguan pada tiga perjalanan KA Basoetta, yakni KA dengan nomor perjalanan 7157 yang tertahan di Stasiun Basoetta, KA 7156 dan KA 7160 yang tertahan di Stasiun Batuceper.
(Baca Juga: Underpass Soetta Longsor, Fadli Zon: Pembangunan Infrastruktur Jangan Tergesa-gesa!)
"Perjalanan penumpang di kereta-kereta tersebut pun telah dialihkan menggunakan moda transportasi lain," ujar Humas PT Railink, Diah, Selasa (6/2/2018).

PT Railink selaku operator perjalanan KA Basoetta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian longsoran yang mengakibatkan gangguan pada perjalanan KA ini. "Kami memohon maaf, untuk sementara demi keselamatan & keamanan perjalanan, selama normalisasi daerah longsoran perjalanan KA Basoetta dibatalkan," tuturnya.
Meski demikian, Diah mengaku belum mengetahui pasti kapan kereta bandara tersebut dapat kembali beroperasi. "Perjalanan KA Basoetta kembali normal jika lokasi sudah dinyatakan aman untuk dilintasi KA Bandara dan akan kami informasikan lebih lanjut," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, konstruksi dinding underpass tampak longsor menutupi hampir seluruh bagian jalan sekira pukul 17.45 WIB. Akibat dari longsoran tersebut, sebuah mobil dengan nomor polisi A 1567 AS tertimpa reruntuhan longsor.
(Baca Juga: Firasat Dianti Putri Sebelum Meninggal, Minta Dimakamkan di Lokasi yang Tidak Seram)
Dua korban yang terjebak dalam mobil, yakni Dianti Putri (24) baru bisa dievakuasi setelah terjebak direruntuhan longsor selama 9 jam. Sementara rekannya, Mukhmainah baru dapat dikeluarkan dari dalam reruntuhan selama 12 jam pasca longsor.
Dianti yang sempat menjalani perawatan pun dinyatakan meninggal dunia di RS Mayapada pukul 6.45 WIB akibat patah leher, patah pangkal paha dan gagal jantung yang dialaminya. Sementara, hingga kini Ina, panggilan akrab Mukhmainah, masih menjalani perawatan intensif di RS Siloam, Kabupaten Tangerang.
(Fiddy Anggriawan )