KUPANG - Menjelang pleno penetapan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung 27 Juni mendatang, pasangan Esthon Foenay-Chris Rotok diisukan mengundurkan diri dari konstestasi lima tahunan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Pasangan bekas birokrat tulen itu bahkan dikabarkan pecah dan bubar. "Siapa bilang kami mundur. Kami ini petarung dan siap mengikuti semua tahapan ini hingga pemngutan dan penghitungan suara nanti sesuai jadwal yang sudah ditetapkan," kata Esthon Foenay, Rabu (7/2/2018).
Wakil Gubernur periode 2008-2013 itu megatakan isu mundur dan bubarnya pasangan Esthon-Chris di pilgub NTT 2018 ini dimainkan oknum lawan politik untuk memancing reaksi publik semakin menjauh dari pasangan ini dengan penilaian inkonsisten.
Bahkan lebih jauh dari itu isu itu hanya mau melemahkan simpatisan dan semua pendukung yang saat ini sedang bekerja keras di lapangan. "Ritme kerja tim dan relawan sedang tinggi dan masif dan itu dipandang ancaman bagi pihak lain sehingga isu ini dipakai untuk menurunkan semangat dan kinerja tim itu," kata Esthon.