Ia menguraikan, Indonesia saat ini menyumbang 2.700 orang pasukan di sembilan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kunjungan tersebut cukup signifikan mengingat persebaran pasukan perdamaian Indonesia (Pasukan Garuda) terbanyak berada di UNIFIL dan UNAMID (United Nations African Mission In Darfur).
Kunjungan Menlu Retno akan difokuskan pada dua area, yakni batalyon infanteri di Indobatt dan yang bertugas di bawah satuan tugas maritim (MTF). Kunjungan pertama dilakukan ke pasukan yang bertugas di MTF yang berada di Pelabuhan Beirut.
“Di sana terdapat sekira 100 orang personel. Salah satu kontribusi kita adalah menyumbang kapal KRI Usman Harun. Ibu Menlu akan menjenguk, melakukan serangkaian diskusi, dan dialog, serta inspeksi terhadap kelengkapan di kapal Usman Harun,” terang Grata Endah Werdaningtyas.
Indonesia merupakan salah satu dari 15 negara yang menyumbang pasukan di MTF. Selain itu, Indonesia menjadi salah satu penyumbang armada kapal selain Bangladesh, Brasil, Yunani, dan Turki.
Kunjungan kedua dilaksanakan pada 26 Februari ke Indobatt XXIII-L yang berada di Markas Batalyon UNP 7-1 Adchit al Qusayr. Grata mengatakan, ada sekira 850 personel pasukan Garuda yang berada di kesatuan tersebut. Kunjungan akan dilakukan setelah Menlu Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, di Beirut.
(Wikanto Arungbudoyo)