BOGOR - Mantan Pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedie A Rachim menceritakan sedikit terkait perjalanannya sebelum maju menjadi calon Wakil Walikota Bogor mendampingi Bima Arya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor 2018.
Pria kelahiran 6 April 1966 itu menjelaskan, jalan menjadi calon wakil Wali Kota Bogor baginya sangat di luar rencana. "Sangat sulit mengungkapkan, tiga hari krusial pada bulan Desember 2017 lalu. Hal itu menjadi pengalaman yang tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya," kata Dedie, Kamis (22/2/2018).
Menurut Dedie, terlepas dari persoalan dirinya maju mendampingi Bima Arya—calon petahana Kota Bogor—keinginan dirinya pulang kampung ke Kota Bogor adalah totalitas ingin menerapkan apa yang pernah dia dipelajari saat melakukan kunjungan ke beberapa negara, terkait tata kota yang nyaman dan indah.
"Intinya saya ingin melakukan pembenahan dari pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Semua wilayah harus tersentuh, 68 kelurahan di Kota Bogor wajib meningkatkan infrastrukturnya," jelas Dedie.
Selain itu, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dari segi kualitas juga menjadi keinginannya untuk memajukan Kota Bogor. "Kualitas SDM sangat diperlukan untuk menunjang sebuah Kota agar menjadi baik. Jangan hanya dari pembangunan fisiknya saja diperbaiki, tetapi orang-orangnya juga harus diperbaiki dari kualitasnya," ungkapnya.