Cerita Pasutri Paruh Baya yang Sempat Terseret & Terkubur Longsor Brebes
BREBES - Minarto (50) masih ingat betul bagaimana ia tertimbun longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes pagi tadi sekira pukul 08.00 WIB.
Tidak lama setelah mendengar bunyi gemuruh yang keras, Minarto yang sedang bersama istrinya, Watirah (50) di sekitar sawah tiba-tiba terhuyung. Sepasang suami istri itu tertimbun dan terseret tanah longsor yang sudah tercampur tanaman dan batu-batu.
"Air dan tanah masuk ke hidung dan telinga. Kaki terasa pegal," ujar Minarto sambil tergolek lemah di Puskesmas Desa Bentar, Kecamatan Salem, Kamis (22/2/2018).
Sepasang suami istri itu tidak bisa menahan beratnya longsoran yang menimbun mereka. Mereka pun pasrah tubuhnya terseret bersama material longsor sampai akhirnya mereka setengah tak sadar karena tanah yang masuk hidung, telinga dan mulut.
Sesaat kemudian, dalam kondisi yang tidak sepenuhnya sadar, ia merasa ada orang yang berhasil menolong mereka berdua. Mereka dibawa ke Puskesmas Desa Bentar, Kecamatan Salem. Setelah terbaring di dipan, Minarto baru merasakan luka lebam di kaki, tangan, dan pipi. Sedang istrinya, mengalami memar pada kedua bahunya.
(Baca juga: Ini Identitas 37 Korban Tewas, Luka-Luka dan Hilang Akibat Longsor di Brebes)
Ketika diwawancara wartawan, ia mengaku telinganya masih berdengung dan mengeluarkan cairan. "Pipi sama kaki masih pegal karena terbentur batu," ujar Minarto.
Data yang dihimpun dari siaran pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, hingga Kamis (22/2) pukul 14.30 WIB terdapat 5 korban meninggal dunia, 15 orang hilang dan 14 orang berhasil selamat dan diselamatkan dalam kondisi luka-luka.
"Pendataan masih terus dilakukan. Kemungkinan data akan selalu bergerak, " tulis Sutopo.
(baca juga: Longsor di Brebes, 5 Orang Tewas dan 15 Lainnya Hilang)
Masyarakat sekitar Kecamatan Salem diimbau untuk berada dalam jarak aman dari titik longsor. Ditakutkan terjadi longsor susulan dan mengantisipasi tanah dan material longsor yang bergerak jika terjadi hujan.
(Awaludin)
