JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal dalam bencana tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah hari ini sudah bertambah jadi tujuh orang. Korban hilang ada 13 orang.
"Sampai dengan hari ini total tujuh orang meninggal dunia dimana ada tambahan satu tadi itu adalah (dari) korban luka-luka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (23/02/2018).
Sutopo juga meralat dari informasi sebelumnya yang menyatakan ada 18 orang yang dinyatakan hilang, setelah dilakukan verifikasi hanya terdapat 13 orang hilang, dan korban yang masih dirawat terdapat 5 orang.
"(Hingga hari ini tercatat) ada 13 orang hilang setelah dilakukan verifikasi dari 18 orang hilang, kemudian (dari 14 orang sebelumnya luka-luka, sisa) lima orang luka-luka dan masih dirawat. Tiga orang di puskesmas Bentar, 1 orang di Rumah Sakit Banyumas, 1 di Rumah Sakit Majenang," paparnya.
Saat ini tambahnya, ada 245 orang pengungsi yang tersebar di lima titik. Yang paling banyak terdapat di SMP Negeri 2 Salem sebanyak 117 Jiwa.
"Mereka diungsikan karena untuk antisipasi longsor banjir bandang susulan," tuturnya.
Sutopo menjelaskan, longsor berasal dari perbukitan di Gununglio. Tepatnya dihutan produksi milik perhutani BKPH Salem, Petak 26 RPH Babakan. Sedikitnya saat ini ada 550 tim sar gabungan melakukan pencarian pertolongan dan evakuasi korban longsor.
(Baca juga: Ini Identitas Korban Tewas dan Hilang dalam Longsor di Brebes)
"Tim SAR terdiri dari BPBD Kabupaten Brebes bersama TNU, Polri , Basarnas, PMI, BPBD (Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan) Tagana, RAPI Linmas, relawan, dan masyarakat sekitar," paparnya.
Pun demikian Tim SAR masih kesulitan untuk menjangkau lokasi longsoran mengingat masih rawan terjadi longsor susulan, selain itu kondisi cuaca juga memengaruhi pencarian.
"Sampai saat ini Tim SAR belum bisa menjangkau sampai bagian atas (titik longsor) maupun tengah karena potensi longsor masih tinggi. Kondisi cuaca juga berpengaruh menghambat jadi dalam prioritas tetap menggunakan prinsip safety first," ungkapnya.
(Salman Mardira)