Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB Paparkan Kronologi Longsor di Brebes

Muhamad Rizky , Jurnalis-Jum'at, 23 Februari 2018 |16:54 WIB
BNPB Paparkan Kronologi Longsor di Brebes
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Muhamad Rizky/Okezone)
A
A
A

Ia mengatakan, dua minggu sebelum terjadi longsor, di kawasan tersebut terjadi hujan deras sehingga mengakibatkan air mengalir ke lereng bukit dan terjadi mampet. Sehingga, lanjut dia, air meresap ke pori-pori tanah dan menyentuh lapisan hingga batuan napal yang merupakan bidang penggelincir (longsor).

"Material geologinya kalau kita lihat penyebabnya, kemiringan lerengnya terjal, batuan penyusun geologinya adalah batuan napal sebagai bidang penggelincir, bagian atas ada tanah liat tapi gembur. Saat hujan ada retakan retakan air mengisi pori-pori tanah. Ketika sampai pada batuan napal yang kedap air, dia menjadi bidang peluncur sehingga meluncur ke bawah alias longsor. Jadi secara alam, wilayah ini rawan longsor," paparnya.

Sutopo mencatat lintasan longsor yang dihasilkan yakni luas longsor sebesar 16,8 hektare dengan panjang longsoran dari mahkota (titik) longsor sampai titik terakhir (longsor) sekira 1 kilometer dan lebar longsor di titik mahkota longsor sebesar 120 meter. Sementara lebar bagian bawah 240 meter dengan ketebalan 5–20 meter dengan perkiraan 1,5 juta meter kubik.

"Tidak ada permukiman di sepanjang lintasan longsor, dan ini murni bencana alam, jadi tidak ada kaitannya illegal logging, konversi alam. Jadi yang perlu dipahami, hutan yang bagus bisa terjadi longsor, apalagi kalau daerah hutan daerah resapan air berubah menjadi permukiman maka potensi longsornya semakin tinggi," tambahnya.

(Baca: Tim SAR Temukan Potongan Tubuh Diduga Kaki Korban Longsor Brebes)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement