Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Blusukan di Karawang, Dedi Mulyadi Diajak Semar ke Rumah Pemuda Depresi

Mulyana , Jurnalis-Sabtu, 24 Februari 2018 |19:47 WIB
Blusukan di Karawang, Dedi Mulyadi Diajak Semar ke Rumah Pemuda Depresi
A
A
A

Dedi Mulyadi kemudian minta dipertemukan dengan keluarga Tacim. Tenyata, pihak keluarga pun tidak terlalu mengetahui kondisi Tacim yang sebenarnya.

"Tidak tahu, cuma bilangnya takut si enok (adiknya) tidak bisa sekolah, itu saja," ungkap Erni (48) ibu Tacim.

Lantas, Dedi Mulyadi meminta satu per satu keluarganya untuk memeluk Tacim. Dedi meyakini, dekapan dari sang adik, khafifah dan ibunya diyakini Dedi dapat meringankan beban psikologis yang diderita oleh Tacim.

"Nok, peluk kakakmu, dia hebat, dia takut kamu gak sekolah sampai jadi begini. Ibu, peluk anaknya, doakan semoga cepat sembuh. Insya Allah segera sembuh," kata Dedi.

Menurut Dedi, kondisi yang menimpa Tacim bukanlah kasus tunggal di Jawa Barat. Apalagi, beban sebagai tulang punggung keluarga menjadikan kondisi psikologis orang sepertinya kian berat.

"Bandingkan dengan anak seusianya yang lain. Umur segitu sudah menjadi tulang punggung keluarga, jadi depresi dan stres. Kasus ini banyak terjadi di Jawa Barat," ujarnya.

Karena itu, Dedi berpendapat, kedepan perlu dibangun rumah sakit jiwa di setiap wilayah karesidenan di Jawa Barat. Upaya tersebut, menanggulangi kasus-kasus seperti yang menimpa Tacim.

"Di setiap wilayah karesidenan sudah harus ada rumah sakit jiwa, Tacim masih bisa diobati dan masih berada di lingkungan keluarganya. Lihat mereka yang diterlantarkan, jadi nanti tidak ada orang stres di Jawa Barat yang terlantar," pungkasnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement