Selain itu untuk menjaga kelesatarian lingkungan alam sekitar sebagai hutan bakau, pihaknya telah menanam berbagai tanaman. Dia mengaku menata dan dengan biaya sendiri, termasuk membangun bale piasan yang digunakan sebagai tempat banten bagi krama yang sedang melakukan upacara nganyut.
Dia mengatakan, untuk merealisasi itu semua terkendala sejumlah kebijakan pemerintah. Salah satunya untuk membangun akses jalan yang memerlukan izin menggunakan lahan Tahura.
Pihaknya bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat berharap agar Cagub Wayan Koster bersedia membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Kami minta Pak Koster bisa membantu menyelesaikan permasalahan kami ini,"ungkap Koster.
"Saya yang pertama pasang badan kalau ada yang mengahalangi, apalagi ini terkait menjaga kelestarian kawasan suci serta adat budaya Bali," sambungnya.
(Baca Juga: Optimis Menang, Ribuan Warga Kota Denpasar dan Gianyar Dukung Koster-Ace di Pilgub Bali)