Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Bima Arya Jadi Komika, Cerita soal Tukang Ojek dan Pengalaman Jadi Wali Kota

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Selasa, 13 Maret 2018 |18:56 WIB
Ketika Bima Arya Jadi Komika, Cerita soal Tukang Ojek dan Pengalaman Jadi Wali Kota
A
A
A

BOGOR - Calon Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto dikenal sebagai sosok pemimpin muda yang tegas. Namun, di balik itu Walikota Bogor periode 2013-2018 ini rupanya memiliki selera humor yang cukup bagus. Hal itu dibuktikan saat dirinya diminta untuk ber-Stand Up Comedy dihadapan para pengunjung Seniman Stories Cafe, Kota Bogor, Jawa Barat.

Bima Arya mengaku ini merupakan penampilan pertama dirinya menjadi komika. Bahkan untuk menutupi rasa canggungnya, pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 itu mencoba memulai Stand Up Comedy dengan bernyanyi lagu legendars 'To Love Somebody' dari Bee Gees.

"Selamat malam semuanya. Agak ‘mengerikan’ forum malam ini. Kita buka dengan nyanyi saja dulu ya. Gitar mana gitar. Tapi ini penontonnya zaman now, lagunya zaman old. Jadi, sebelum saya datang ke sini, saya tanya dulu rame ga? Rame katanya. Terus saya tanya lagi IMB-nya ada ga? Aman katanya," ungkap Bima, Senin (12/3/2018).

Bima Arya bercerita mengenai pengalamannya saat awal menjadi dosen di Universitas Paramadina. Ia mengaku untuk menuju kampus di kawasan Jakarta Pusat, suami dari Yane Ardian itu terlebih harus naik angkot dari rumahnya di kawasan Baranangsiang Indah, Bogor Timur ke Terminal Baranangsiang untuk naik bus menuju Cawang.

"Kalau sudah sampai sana, harus naik angkutan lagi. Kalau lagi ga punya uang naik mikrolet 45, tapi kalau lagi ada uang lebih ya naik ojek. Yang bikin sebel pas nyampe, tukang ojeknya suka minta uang tambahan lagi," kata Bima.

Suatu sore, ketika dirinya harus pulang dari kampus karena ada urusan yang mendesak, Bima memilih untuk naik ojek dari kampus di Jalan Gatot Subroto menuju kawasan UKI.

"Saat itu buru-buru, padahal uang yang saya punya pas-pasan. Saya pilih naik ojek biar cepat. Deal ongkos ojek Rp10 ribu tanpa tambahan. Begitu bayar, saya langsung pergi ngejar bus. Tapi diteriakin sama tukang ojek, ‘Pak.. Pak.. Pak.’ Saya kesal, terus saya marahin. Saya pikir dia mau minta uang tambahan, ternyata tukang ojek itu minta helm yang saya pakai di lepas dulu," cerita Bima, disambut riuh tawa penonton.

Bima Arya pun bercerita banyak hal mengenai pengalamannya menjadi Wali Kota Bogor selama ini. Ia menyatakan bahwa sisi lain teknologi smartphone menjadi 'siksaan' yang luar biasa.

"Bayangin zaman Almarhum Presiden Soeharto, zaman almarhum Walikota Bogor Suratman (1989) dan zaman seluruh walikota Bogor lainnya, di mana belum ada WA (Whatsapp) group, belum ada kamera ponsel, nikmat banget rasanya. Sekarang, ada yang bisa nebak ga saya punya WA group berapa? 10? 20?. Saya itu sekarang punya WA Group sekitar 400-an. Dan Apa dahsyatnya WA group? Ngundang ga minta izin, tapi kalau left grup dikejar terus sampai balik lagi," paparnya.

Bima juga memberikan tips untuk keluar WA grup. "Strateginya, saya left grup subuh-subuh atau dinihari pas ga ada orang yang liat. Kalau siang kan rame. Akhirnya saya terapkan strategi itu, kadang-kadang saya sengaja bangun tengah malam untuk left grup-grup yang ribet. Begitu left, eh ternyata ada yang japri juga. Ternyata ada orang yang selesai tahajud liat saya left terus langsung japri. Jadi intinya saya tidak pernah berhasil keluar dari WA grup," ungkap Bima.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement