Kerjasama itu akan meliputi pengelolaan air dan limbah air. Menurut Anies, sampah di hutan Mangrove itu, juga ada yang berasal dari daerah Banten dan Jawa Barat.
"Maka itu, kita kerjasama agar bisa mengelola dengan baik supaya semua sungai yang mengalir ke sisi Utara Pulau Jawa ini, bebas dari limbah," ungkapnya.
Anies menyatakan, sampah-sampah yang berada di hutan Mangrove ini sudah menumpuk sejak akhir Desember 2017, karena adanya angin barat. Angin tersebut mengakibatkan lahan rusak yang semula digunakan untuk lahan mangrove dan budidaya bandeng.
"Semuanya rusak di sini. Arus laut membawa sampah dan terjaring di sini. Konsekuensinya kita meminta seluruh rumah tangga atau warga untuk buang sampah di tempatnya. Jangan buang sembarangan khususnya di sungai," Anies mengimbau.
(Rachmat Fahzry)