JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia berpotenasi tidak ada lagi pada 2030 berdasarkan kajian asing.
Jokowi mengatakan, seharusnya bangsa Indonesia memandang rasa optimisme ke depan guna memberikan harapan yang untuk jalannya pemerintahan yang lebih baik.
(Baca Juga: Patahkan Pidato Prabowo, Jokowi-JK Justru Ingin Jadikan Indonesia Emas 2045)
"Kita memandang ke depan itu dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu juga memberikan sebuah harapan lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita," kata Jokowi di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).
Kepala Negara melanjutkan, bahwa sesulit apapun tantangan bangsa Indonesia ke depan, optimisme akan memberikan harapan yang lebih baik.
"Sesulit apapun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada harus ada rasa optimisme, rasa harapan lebih baik," tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030. Hal tersebut diketahui setelah akun resmi Facebook Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengunggah video berdurasi 1 menit 19 detik.
Dalam video tersebut Prabowo yang mengenakan baju putih dengan kopiah dan berkacamata, menegaskan bahwa Indonesia tak punya waktu lagi untuk berpura-pura soal keadaan bangsa ini.
Berikut isi pidato Prabowo yang diunggah di Facebook:
"Saudara-saudara!
Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi, tahun 2030.
Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa. Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!
(Baca Juga: Din Pertanyakan Alasan Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030)
Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
(Fiddy Anggriawan )