Pekerjaan sebagai ''papi'' dari para wanita yang diduga PSK, telah dijalani Andre sejak dua tahun yang lalu. Dirinya bercerita, selama menjalani bisnis prostitusi, Andre mengakui tidak pernah berkumpul atau mangkal dengan para ''ayam kampus'' yang dirinya sediakan tersebut.
Andre menjelaskan, hubungan mereka hanya terjalin melalui selular. Dan semua pelanggan yang pernah memesan ''ayam kampus'' kepada dirinya merupakan orang yang kenal dengannya.
“Seperti ada yang telpon minta wanita, terus saya tanya dari mana dapat nomor saya. Kalau mereka bilang dari orang ini, misalnya, ya saya layani dan saya tidak curiga. Tetapi kalau ada yang telpon ngomongnya ngaur itu tidak saya layani,” jelas Andre.
Bahkan, menurut Andre, para wanita penghibur di Aceh masih banyak berkeliaran. Walaupun tertangkap polisi, namun jaringan dirinya dalam prostitusi online di Aceh tersebut masih ada.
“Masih banyak bang, walaupun ada yang sudah tertangkap tetapi jarangan ini masih ada,” cetusnya.