GAZA – Warga Palestina di Jalur Gaza memakamkan korban yang meninggal dalam demonstrasi besar yang berujung dengan bentrokan dengan tentara Israel pada Sabtu. Bentrokan yang terjadi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza pada Jumat telah menewaskan 16 orang dan merupakan peristiwa paling berdarah sejak serangan Israel ke kota di wilayah pantai itu pada 2015.
BACA JUGA: Militer Israel Tewaskan 16 Warga Palestina, PBB Minta Penyelidikan
Menyusul bentrokan tersebut, seruan untuk melakukan pembalasan atas korban yang tewas telah dikumandangkan. Namun, hanya beberapa ratus demonstran yang kembali membangun tenda di perbatasan untuk melanjutkan demonstrasi yang direncanakan akan berlangsung selama enam pekan.
Asharq Al-Awsat, Minggu (1/4/2018) melaporkan, ribuan orang menghadiri pemakaman 14 korban yang tewas dengan beberapa pelayat memegang bendera Palestina, meneriakkan “pembalasan” dan melepaskan tembakan ke udara. Dua korban tewas lainnya telah dimakamkan pada Jumat waktu setempat.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan lima dari korban yang adalah anggotanya yang turut berpartisipasi dalam demonstrasi populer. Sebuah pemogokan umum diadakan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Bentrokan kecil terjadi antara warga Palestina dan pasukan Israel di Hebron. Sementara demonstrasi kecil digelar di Nablus, Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, Selain 16 orang Palestina tewas, lebih dari 1.400 lainnya mengalami luka Jumat, 758 di antaranya oleh tembakan peluru tajam, dengan sisanya terluka oleh peluru karet dan gas air mata