Sementara itu, tangis haru tak bisa dibendung oleh Muslihah, istri dari ABK bernama Haryanto. Sambil sesenggukan, ia mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan Tim Pembebasan Gabungan.
"Terima kasih. Saya senang sekali. Selama enam bulan ini saya menunggu suami yang akhirnya bisa bebas. Sama Pak Jokowi juga. Semua yang bekerja terima kasih sekali. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak ibu," ujar Muslihah.
Keenam ABK WNI itu berasal dari Kapal penangkap ikan, Salvatore 6, yang berbendera Malta dengan kapten kapal asal Italia. Penyanderaan terjadi ketika kapal baru saja melaut untuk menangkap ikan, sekira 27 mil dari Benghazi.
Adapun nama ABK WNI adalah Ronny William asal Tanjung Priok, Jakarta Utara; Joko Riadi asal Blitar, Jawa Timur; dan empat orang asal Tegal, Jawa Tengah, yakni Haryanto, Saefuddin, Waskita Ibi Patria, dan Muhammad Abudi.
Meski pembebasan sudah dilakukan, masih ada urusan terkait pemenuhan hak-hak dari para ABK WNI. Menlu Retno memastikan bahwa urusan dengan perusahaan di Malta akan ditunaikan dengan baik dalam rangka memberikan perlindungan maksimal terhadap WNI.
(Wikanto Arungbudoyo)