Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Suriah Tuduh AS Mengarang Alasan untuk Serang Wilayahnya

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Kamis, 12 April 2018 |03:07 WIB
Suriah Tuduh AS Mengarang Alasan untuk Serang Wilayahnya
Para korban diduga serangan senjata kimia pasukan Suriah (Foto: Reuters)
A
A
A

DAMASKUS – Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Amerika Serikat (AS) menggunakan berita palsu dan kebohongan sebagai alasan untuk melakukan serangan. Sebagaimana diberitakan, muncul kabar bahwa AS dan sekutu-sekutunya akan menyerang Suriah dalam waktu 72 jam ke depan.

“Kami tidak terkejut dengan eskalasi yang tidak dipikirkan oleh rezim AS, yang mana mendukung terorisme di Suriah hingga saat ini,” ujar seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Suriah, sebagaimana dimuat kantor berita SANA, mengutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018).

Rusia, melalui Duta Besar untuk Lebanon Alexander Zasypkin, mengingatkan bahwa militernya memiliki hak untuk menembak jatuh rudal dan menghancurkan semua lokasi peluncuran jika AS menyerang Suriah. Pernyataan itu dilontarkan untuk merespons rencana serangan militer ke Suriah oleh AS.

BACA JUGA: Serangan Kimia Pasukan Suriah ke Ghouta Tewaskan 41 Orang

BACA JUGA: Rusia Akan Tembak Jatuh dan Serang Tempat Peluncuran Rudal yang Menyasar ke Suriah

Sebagaimana diberitakan, sedikitnya 41 orang tewas di Douma pada Sabtu 7 April setelah terjadi serangan kimia yang diduga dilakukan oleh pasukan Suriah. Damaskus menolak tuduhan tersebut dan balik mengatakan bahwa serangan kimia itu adalah karangan kelompok pemberontak yang makin terdesak posisinya di Douma.

Hingga Minggu 8 April, AS mengaku masih menimbang masak-masak dan memilih mengonfirmasi laporan serangan kimia tersebut. Akan tetapi, memasuki Senin 9 April, Presiden Donald Trump mengatakan ada harga mahal yang harus dibayar oleh Presiden Suriah Bashar al Assad atas serangan kimia tersebut.

Presiden AS Donald Trump dan sejumlah sekutunya di Barat saat ini sedang mendiskusikan kemungkinan aksi militer untuk menghukum Presiden Suriah Bashar al Assad. Gedung Putih mengatakan, Presiden Trump membatalkan rencana kunjungannya ke Amerika Latin pada pekan ini agar lebih fokus dalam merespons insiden serangan kimia di Suriah.

BACA JUGA: Suriah Berpotensi Diserang dalam 72 Jam, Maskapai Penerbangan Diimbau Berhati-hati

Badan pengawas lalu lintas udara Eropa, Eurocontrol, mengeluarkan peringatan bagi para maskapai penerbangan agar lebih berhati-hati saat pesawatnya mengudara di sekitar kawasan Laut Tengah. Sebab, ada kemungkinan serangan udara yang dilancarkan ke Suriah dalam waktu 72 jam ke depan.

Eurocontrol mengatakan, rudal dari udara-ke-darat dan atau penjelajah bisa saja digunakan selama rentang waktu tersebut. Selain itu, selama durasi serangan diperkirakan akan menyebabkan gangguan transmisi terhadap peralatan navigasi radio di pesawat.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement