TUBAN - Robohnya jembatan yang menghubungkan ruas jalur pantura Babat, Lamongan dengan Tuban mengejutkan banyak pihak. Akibat peristiwa tersebut setidaknya 1 unit truk dump, dua unit truk trailer, dan satu unit sepeda motor terjatuh masuk ke Sungai Bengawan Solo.
Namun ada sejumlah fakta mengejutkan dan menarik terkait jembatan yang juga jadi penghubung jalan nasional Surabaya - Semarang ini.
1. Tak Pernah Direhab Total
Jembatan yang roboh ternyata telah berusia cukup tua yakni 35 tahun. Di sepanjang usia itu jembatan Babat ini tak pernah mendapat perbaikan total hanya pengerasan baut dan pengaspalan jalan yang retak.
"Perawatan berkala itu seperti pengerasan baut dan pengisian retakan (jalan retak, red)," ungkap Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, Tugiman, saat ditemui di lokasi.
Namun ia menampik jika jembatan tersebut perlu penggantian konstruksi yang ada. "Kondisi jembatan secara keseluruhan tidak ditemukan adanya konstruksi yang harus diganti," lanjutnya.
2. Sudah Diperingatkan Kapolres Tuban
Sebelum robohnya jembatan, ternyata AKBP Sutrisno saat masih menjabat sebagai Kapolres Tuban sebelum digantikan Kapolres Tuban yang baru AKBP Nanang Haryono, sudah mengingatkan terkait konstruksi jembatan Babat yang dirasa sudah mengkhawatirkan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Tuban Fatkhul Huda saat meninjau lokasi kejadian Selasa sore. "Sudah pernah diingatkan atau disampaikan oleh Kapolres Tuban, jika jembatan sudah waktunya diperbaiki," ujarnya.
Namun Huda menambahkan tak ada respons dari pihak Kementerian PU maupun BBPJN. "Sudah berulang kali disampaikan ke PU. Tapi tidak tahu tak kunjung diperbaiki," lanjutnya.
3. Melintasi Sungai Bengawan Solo
Jembatan yang roboh tersebut berada di sisi utara di wilayah Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Sementara sisi selatan tepatnya di sebelum Sungai Bengawan Solo masuk wilayah Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Di bawahnya terdapat jalan provinsi menuju Kabupaten Bojonegoro, Nganjuk, dan Jombang. Sementara sisi utara yang berada tepat di atas Sungai Bengawan Solo merupakan wilayah Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Sungai Bengawan Solo sendiri menjadi pembatas sekaligus memisahkan antara dua kabupaten tersebut. Maka tak heran orang yang melintas daerah tersebut lebih sering menyebut jembatan Babat daripada Jembatan Widang.
Meski secara panjang jembatan ruas jalan Widang, Tuban lebih panjang daripada ruas jalan yang masuk wilayah Kecamatan Babat, Lamongan.